Wednesday, August 22, 2018

Budi Priyatna

Olèh: Yusni Tria Yunda.


Budi Priyatna (☺), adalah laki-laki yang menjadi Bapa Majajiku, setelah pernah menjadi Bapa Tiriku. Bapa adalah anak ke-6 dari Papihnya, yaitu Ayah Kandungnya, yang kusebut Aki Soemantri Dendadimadja (Baca: Somantri Dendadimaja😅), dan anak kandung pertama dari Ibu Kandungnya: Ibu Ai Ratmah, yang juga kusebut Ibu. Bapa, juga sekaligus menjadi anak laki-laki pertama dari Aki dan Ibu, sebab dari pernikahan Aki dengan Mamih Cucu (sebelum Aki menikahi Ibu): Aki dengan Mamih Cucu hanya mempunyai 5 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki, namun anak laki-laki termaksud (bernama Barnas), telah meninggal dunia ketika masih kanak-kanak, pada waktu yang berurutan (hampir bersamaan) dengan meninggalnya seorang anak perempuan (bernama Tika) dari 5 anak perempuan hasil pernikahan Aki Soemantri dengan Mamih Cucu. Peristiwa meninggalnya Uwa Barnas dan Uwa Tika, terjadi jauh sebelum Bapa Budi menikahi Mamah, Ibu Kandungku.


Aku menuliskan mengenai Bapa Budi, dengan kapasitas sebagai Anak Majaji sekaligus Mantan Anak Tirinya, adalah dengan suatu asumsi pemikiran bahwa mungķin aku akan dapat memandang secara lebih objèktif terhadap eksistensi Bapa Budi. Justru posisiku yang begini adalah lebih leluasa untuk dapat memahami pengertian-pengertian yang mungkin sulit didapatkan apabila aku adalah Anak Kandungnya, maupun apabila aku masih berstatus sebagai Anak Tirinya, ataupun apabila aku adalah orang lain yang belum pernah memiliki hubungan hukum dan interaksi mendalam dengan Bapa.

RIWAYAT KESEHATAN
Secara medis, Bapa Budi termasuk yang jarang sakit. Pernah sekali dirawat di Rumah Sakit Bina Sehat, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupatèn Bandung, pada 2014 yang lalu sebab sakit jantung yang menyerangnya. Ini yang kuketaui.

HOBI
Bapa punya beberapa hobi, 1 di antaranya adalah membeli dan membaca koran. Hampir setiap hari, kalau lagi punya sejumlah uang dibelinya surat kabar terbaru. Setelah membacanya, lalu koran-koran termaksud ditumpuknya di tempat tertentu. Aku melihat kegemaran Bapa, namun baru belakangan ini aku punya ideu guna meningkatkan manfaat ataupun nilai guna dari kertas-kertas bekas termaksud. Maka, akupun mulai nègo harga beli kiloan atas kertas-kertas bekas itu, Bapa menyatakan sejumlah harga pasaran yang lagi berlaku pada saat kutanyakan, sepakat, lalu mulai kuprosès.

Banyak ideu kudapat mengenai barang-barang yang dapat kubuat dengan menggunakan bahan baku kertas. Di antaranya adalah rak displèy untuk digunakan di autlèt-autlèt, yang mana kami dulu pernah berbisnis bersama mendistribusikan hasil pengemasan kulinèr ke autlèt-autlèt. Bapa berperan selaku pemilik sejumlah modal yang kuputar menjadi Aktiva Persediaan, dan aku juga yang mendistribusikannya. Namun pada waktu itu, taun 2016, bisnis kami kurang lancar, bahkan modal Bapa sejumlah 1 juta Rupiah gagal terkembalikan.

Berdasarkan pengalaman kegagalan-kegagalan bisnis pada masa lalu termaksud, maka pada taun ini (2018), aku mencoba melakukan kembali bisnis di bidang yang sama, dengan harapan dapat mengembalikan modal Bapa, serta beberapa keperluanku yang lainnya.

Selain hobi membaca koran, Bapa juga gemar memelihara burung berkicau. Hal ini telah dilakukannya sejak dulu. Perkutut adalah satu di antara beberapa burung favoritnya. Dulu, saat aku kecil, aku hobi memelihara Ayam Bangkok maupun turunannya, serta merpati, sementara itu Bapa menggemari juga memelihara ayam dan burung.

PENGALAMAN KERJA DI PERUSAHAAN
Bapa sedikit mengalami perubahan bidang bagian profèsi. Pertamakali bekerja di perusahaan, Bapa berbakti di PT. GLASTRONIC, penempatan di Bandung, bagian pergudangan. Di Perusahaan selanjutnya, yaitu PT. UNILEVER INDONESIA, penempatan di Bandung, Bapa juga bekerja di bagian pergudangan. Dengan demikian, pengalaman Bapa dalam kara Invèntory dan pengelolaan-penjagaannya, rèlatif lebih banyak difokuskan di dalamnya daripada ke pengelolaan penjualannya.

Pengalaman resmi Bapa dalam pergudangan, telah banyak membantuku dalam menemukan kembali sebagian besar dokumèn-dokumènku dan juga keluarganya, terutama kedua anak perempuannya (adik-adikku), dan juga Kaka Perempuan ke-3_nya: Tini Surtiningsih.
😀.

___
Suntingan ke-1: 10/09/2018, pada menu PILIHAN berikut ini:

PILIHAN:
1. Kembali ke Halaman.
2. Lihat selanjutnya mengenai tèhnik pengumpulan data secara langsung yang dilakukan olèh penulis kepada: Budi Priyatna.