Sunday, September 9, 2018

Novi Ganjar Nugraha : The Second Grand Son of Soemantri Dendadimadja

Hal tèhnik yang merupakan bidang keahlian Aki Soemantri Dendadimadja selama hidupnya, secara gènètikal yang diperhatikan olèh penulis, banyak menurun pula kepada cucu ke-duanya: Novi Ganjar Nugraha, yang biasa penulis panggil dengan panggilan: 'A Ganjar' ataupun 'Pa Ganjar', selain menurun langsung kepada Mang Yuyu.

A Ganjar mempunyai bakat dan keahlian di bidang tèhnik, meskipun bukan dalam hal tèhnik yang sama dengan Aki Soemantri ataupun Mang Yuyu. Apabila Aki menggeluti tèhnik peniupan gelas yang dipelajarinya di Belanda, dan Mang Yuyu menggeluti tèhnik konstruksi pekerjaan-pekerjaan sipil, maka A Ganjar menggeluti
tèhnik Informatika.

CV.Prosys Cipta Informasindo, merupakan nama perusahaan yang dirintis olèh A Ganjar beserta (+Wa Papah)Hidayat di Jakarta, salahsatu pergerakan aktifnya di bidang pemasaran hasil Tèhnik Informatika yang diproduksi olèh Pa Ganjar. Penulis mendapatkan peluang pula guna merintis pengembangan CV.ini di Kota Bandung, bergerak dari Bandung_1 hingga èkspansi ke luar daèrah Bandung, selain Jakarta. Adapun selama penulis memasarkan Pos_Stok produk jadi dan turut mengembangkan èkspansi CV.Prosys termaktub, A Ganjar memberikan pilihan status bèbas kepada penulis: tiada mempunyai ikatan-ikatan kewajiban tertentu selain akad-akad dari setiap program aplikasi dari aytem-aytem jenis software yang diproduksinya, yang mana dalam status inilah penulis memanggil A Ganjar dengan sebutan: 'Pa Ganjar', dalam suatu bentuk hubungan profèsionalismeu bermuamalah, sejak tahun 2004 hingga sekitar tahun 2008. Software modifikasi yang dirancang olèh Pa Ganjar, mempunyai banyak keunggulan, yang mana satu di antaranya adalah sebagaimana yang penulis kaji dalam fungsi khusus pengontrolan stok, atau Inventory Control System.

___

Suntingan-1: 12/09/2018: menambahkan data mengenai Novi Ganjar Nugraha, sebagai berikut:

Pa Ganjar dalam kapasitasnya sebagai pembuat program, adalah alumni PT. KAHAR DUTA SARANA, perusahaan yang bergerak di bidang Cash Register, yang awalnya guna penyediaan mèdia mesin pembayaran di institusi dalam melayani para kastamer, yang mana Pa Ganjar pernah bekerja sebagai programer di perusahaan tersebut.

Setelah berhenti dari perusahaan tersebut, Pa Ganjar dan tim sesama programer sempat membuat program Point of Sale, namun kemudian berpisah kongsi dan menjalani bisnis masing-masing secara mandiri. Kemudian Pa Ganjar mendirikan satu Badan Usaha berbentuk Badan Hukum CV Prosys Cipta Informasindo, sebagai sekutu aktif, bersama dengan Haji Komara Achmad Hidayat (sekutu pasifnya).

Dalam pengelolaannya, Pa Ganjar dibantu olèh beberapa orang, di antaranya: Pa Hamid, Popong, dan Pa Nurdin. Semuanya berkedudukan di Jakarta.

Ketika pada tahun 2005 penulis berkunjung ke tempat domisilinya di Jakarta Timur, Pa Ganjar mengajak penulis ke kantornya, guna mempelajari pemasaran program yang diproduksinya. Kemudian, Pa Nurdinlah yang mengajari penulis mengenali mèdan: Jakarta, Kota Bogor, dan Dèpok. Beberapa hari kami bersama di lapangan pemasaran arèa-arèa tersebut. Setelah itu, ketika penulis hendak kembali ke Bandung, Pa Ganjar menawari penulis guna bekerjasama dengan perusahaannya yang telah berdiri di Jakarta, dengan arèa yang dapat penulis garap adalah Kota Bandung dan sekitarnya.

Penulis sempat kurang percaya diri guna memasarkan suatu barang yang mana penulis belum begitu menguasainya, apalagi arèa yang akan digarap adalah arèa yang berjauhan dari tempat kedudukan Pa Ganjar sebagai programer pembuat Software Prosys. Penulis merasa khawatir apabila sewaktu-waktu terjadi trabel kendala tèknis, baik dalam kara hardware ataupun softwarenya penulis belum dapat menanganinya sendirian.

Selanjutnya Pa Ganjar meyakinkan penulis bahwa apabila yang dikhawatirkan adalah dalam hal sofwèr maka hal tersebut dapat ditangani secara mandiri apabila ada komunikasi dengannya pada saat mengoperasikan sofwèrnya dan menemukan trabel, meskipun hal tersebut adalah komunikasi dalam jarak jauh tanpa berjumpa secara fisik, cukup melalui telepon maka nanti Pa Ganjar akan memandu langkah-langkah tèknis yang perlu penulis lakukan guna menangani kalau ada suatu kendala yang timbul pada saat mengoperasikan software buatannya.

Kemudian Pa Ganjar mengajari penulis beberapa hal penting yang perlu diketahui berkaitan dengan penanganan software buatannya apabila sewaktu saat penulis mengalami kendala dengan kastamer yang membeli dari penulis. Satu di antara beberapa pengetahuan yang ditransfer langsung kepada penulis adalah mengenai tèhnik "rename" pada suatu folder, ataupun 'mengubah penamaan suatu folder' menggunakan perintah-perintah Sistem DOS ("Disck Operating System). Adapun pada saat tulisan ini disusun, penulis bukan menggunakan Operating System yang terdahulu itu, namun menggunakan fasilitas yang disediakan di dalam blogger dot com guna membangun suatu blogspot sebagaimana yang kini lagi penulis gunakan dalam menyusun sèmpel biografi ini.

Jadi, pada prinsipnya Pa Ganjar menyiapkan penulis sebagai mitra usaha dalam posisi penulis adalah pembeli produknya, bukan sebagai karyawan internal di perusahaannya. Artinya pula, segala rèsiko di luar spèsifikasi produk buatannya yang dibeli olèh kastemer penulis menjadi tanggung jawab penulis, baik penawaran, pengadaan, suport mèintenèns, beserta rèsiko-rèsiko keuntungan maupun rèsiko kerugiannya.


DETEKSI HUBUNGAN-HUBUNGAN GÈNÈALOGI

A Ganjar, adalah nama panggilan informal yang dilakukan olèh seluruh cucu Aki Soemantri Dendadimadja, kecuali A Ugun, yang merupakan Kaka Sepupu A Ganjar, bahkan A Ganjarlah yang memanggil A Ugun dengan sebutan: 'A' di depan nama: 'Ugun'. Menurut Pa Budi Priyatna:

"Ngaran aslina Gungun Guna Prawira, disebutna Si Raja Ciu, pamajikanna dilandik Si Euis Tukang Ngabohong. Mun teu ningali Bah Yoyo, nyaèta Ninina A Ugun ti Bapana, Tarmedi, nyaèta Akina, meureun geus dibabukan ku warga. HaPe ditincak bari ngaliwat," penjelasan Bapa Budi Priyatna kepada penulis, beberapa hari setelah wawancara pertama guna keperluan pembuatan blogspot mengenai Biografi Keluarga ini.

Tapi seingat penulis, A Ugun juga sering menyebut A Ganjar dengan panggilan: A Ganjar, sebagaimana para adiknya serta adik sepupu keduanya memanggil A Ganjar. Begitulah orang-orang Sunda dalam beradab kepada sesama manusia lain, saling menghargai.

A Ganjar adalah anak pertama Atih, yaitu Tien Hertina, Atih ialah anak ke-2 Aki dengan Mamih Cucu. Adapun A Ugun adalah anak pertama Uwa Tati, dan Uwa Tati ialah anak ke-1 Aki dengan Mamih Cucu. Dengan demikian, antara A Ugun dengan A Ganjar terdapat hubungan sepupu bilateral (satu Kake dan Nènè yang sama), dari jalur "ordering" matrilinèal ("ordering" = berurutan, yang mana Ibu dari keduanya adalah Kaka Beradik Bilateral langsung, tanpa terselangi.


TRADISI LISAN

Menurut Bi Titing yang disampaikan secara langsung kepada penulis pada sekitaran tahun 1991 - 1993, seingat penulis, A Ganjar mempunyai beberapa julukan di kalangan teman-teman dekatnya. Beberapa orang sahabatnya memanggil A Ganjar dengan sebutan: 'Oping', dan sebagian lagi menyebutnya: 'Jaka'. Kegemarannya membaca dan mengkolèksi buku-buku karya Ko Ping Ho, mengenai cerita Kung Fu, mungkin membuat A Ganjar mendapat julukan 'Oping'. Dan julukan 'Jaka' dimugkinkan didapatkannya dari nasab buku-buku cerita silat kolosal lainnya yang dari domain lokal.

Menurut Bi Titing pula, dalam rangka mendidik penulis, disampaikan kepada penulis bahwa A Ganjar pernah disakiti hatinya olèh seorang perempuan yang pada saat itu menjadi kekasih A Ganjar, namun perempuan itu menikahnya dengan orang lain, seorang penari.

Satu hal yang membuat Bi Titing kagum dan menghormati A Ganjar adalah sehubungan sikap A Ganjar yang 'jembar manah gedè panghampura', memberikan maafnya serta bersedia menerima kembali lalu menikahi perempuan yang pernah menjadi kekasihnya itu setelah pernah meninggalkan A Ganjar, lalu merèka menikah dan seorang anak dipunyai olèh kekasih Aa.

Bi Titing adalah 'indung beurang' bagi penulis, sesuai dengan yang dinyatakan olèh Mamah Atih, bahwa kami (2 orang Anak Kandung Bapa Budi Priyatna, dan penulis) yang pada saat itu lagi berada jauh berbèda tempat domisili dengan Ibu Kandung kami (Nina Yulia) sehubungan telah terjadi perceraian antara Bapa Budi Priyatna dengan Mamah Nina, agar menurut dan mau diasuh olèh Bi Titing, kalau pada saat Mamah Atih lagi sibuk beraktivitas. Tentu penulis dan kedua adik penulis yang pada saat itu masih berusia belum akil baligh, merasa senang saja, sehubungan kami mempunyai banyak Ibu Pengganti pada saat kami terpisahkan dari Ibu Kandung kami.

Sebelum generasi penulis dan kedua orang adik penulis turut diasuh olèh Bi Titing, beliau telah terlebih dahulu membantu Mamah Atih di rumah dalam mengurus tiga orang putra - putrinya pada saat merèka kecil dan remaja, yaitu: A Ganjar, Tèh Lita, dan Tèh Ichi. Dengan kapasitas sebagai pelaku dan saksi sejarah, maka penulis memberikan kadar kepercayaan yang cukup mamadai guna mengklasifikasikan keterangan dari Bi Titing sebagai suatu data yang dapat diyakini kebenarannya dalam suatu mètodologi sejarah yang sangat berguna dalam berbagai maksud dan tujuan dari suatu historiografi, termasuk jenis biografi.


PILIHAN SELANJUTNYA:

1. Kembali ke Halaman Aki Soemantri Dendadimadja.

2. Lihat sèmpel Pengajuan Contoh Kegunaan ICS Produksi PROSYS yang menginspirasi penulis: Kontrol Stok.

3. Lihat Progrès penulis dalam mengaplikasikan pengetahuan dasar dari Pa Ganjar mengenai "rename" tersebut dalam suatu postingan blogspot: Rename Technique dalam Blogspot.



No comments:

Post a Comment